Menapaki Gua-Gua Wisata di Kawasan Karst Maros-Pangkep

Sebagai upaya dalam mendukung pelestarian kawasan karst, KPE Bantimurung bersama dengan HMK UMMA dan Komunitas Pemuda Simbang, melakukan kegiatan monitoring gua-gua wisata yang berada di karst Maros Pangkep (Area Indikatif KEE), dan kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Kegiatan ini dilakukan pada 5 gua, yakni gua Mimpi, gua Istana, gua Hamid, gua Saripa yang berada dalam kawasan TN Babul. Adapun gua yang berada di area indikatif KEE yakni Leang Timpuseng. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari pada 19-21 Desember 2022 dengan total peserta 14 orang.  

Monitoring gua wisata ini dilakukan untuk melihat bagaimana dampak dari kunjungan wisata oleh pengunjung. Mengobservasi dan melakukan pencatatan sampah yang tertinggal didalam gua, kerusakan ornament gua, coretan vandalisme di dinding gua, serta tingkat erosi di gua.

Sekitar pukul 12:00 wita terik matahari begitu terasa, kami menuju gua Mimpi. Jalan setapak pemukiman rumah warga (kampung cedde’), dekat dari parkiran TWA Bantimurung.  Membutuhkan waktu sekitar waktu 15 menit dari kampung cedde untuk sampai ke entrance gua Mimpi dengan berjalan kaki.

Panjang gua Mimpi ini kurang lebih 1.000m dan memiliki dua entrance, yang artinya gua ini adalah gua yang tembus. Gua ini juga memiliki beragam ornamen, seperti stalaktit, stalagmite, gourdam, tirai, dan flowstone. Satwa seperti kelelawar pemakan buah menjadikan gua ini sebagai tempat tinggal, sehingga sangat penting diperhitungkan dalam aktifitas wisata gua.

Dekat dari mulut gua Mimpi, hanya sekitar 50m, terdapat entrance Gua. Panjang lorong guanya kurang lebih 500m dan memiliki ornamen yang cukup banyak. Masyarakat menyebut gua itu dengan nama gua Istana. Kunjungan di gua ini tidak begitu aktif dikunjungi oleh wisatawan, jika dibandingkan dengan kunjungan di gua Mimpi.

Sehingga jika dilihat secara sekilas, tidak terlihat signifikan dari pada vandalisme pada gua Istana. Selanjutnya, berkunjung ke gua Saripa, gua dengan lorong-lorongnya yang terbilang rumit, ada sungai dan danau didalamnya, juga memiliki ruang yang besar bagai aula dibagian tengah gua. Sekitar 15 meter kedepan dari ruang besar itu, ada banyak coretan pada dinding gua sebelah kanan, pengunjung menuliskan namanya, mungkin dengan pilox atau lumpur dengan ukuran yang cukup besar, sekitar 8 meter lebar pada dinding gua dipenuhi dengan coretan.

Mungkin, kita perlu berhati-hati dalam menyematkan aktifitas wisata pada gua, atau mengunjungi gua dalam jumlah yang banyak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *